Selasa, 25 Desember 2012

Sejarah kota Bandung



Konferensi Asia-Afrika 1955 = Sebuah gerakan anti kolonialisme

Kota Bandung dialiri dua sungai utama, yaitu Sungai Cikapundung dan Sungai Citarum beserta anak-anak sungainya yang pada umumnya mengalir ke arah selatan dan bertemu di Sungai Citarum. Dengan kondisi yang demikian, Bandung selatan sangat rentan terhadap masalah banjir terutama pada musim hujan.

Kota kembang merupakan sebutan lain untuk kota ini, karena pada jaman dulu kota ini dinilai sangat cantik dengan banyaknya pohon-pohon dan bunga-bunga yang tumbuh di sana. Selain itu Bandung dahulunya disebut juga dengan Parijs van Java karena keindahannya. Selain itu kota Bandung juga dikenal sebagai kota belanja, dengan mall dan factory outlet yang banyak tersebar di kota ini, dan saat ini berangsur-angsur kota Bandung juga menjadi kota wisata kuliner. Dan pada tahun 2007, British Council menjadikan kota Bandung sebagai pilot project kota terkreatif se-Asia Timur.[7] Saat ini kota Bandung merupakan salah satu kota tujuan utama pariwisata dan pendidikan.
Kata "Bandung" berasal dari kata bendung atau bendungan karena terbendungnya sungai Citarum oleh lava Gunung Tangkuban Perahu yang lalu membentuk telaga. Legenda yang diceritakan oleh orang-orang tua di Bandung mengatakan bahwa nama "Bandung" diambil dari sebuah kendaraan air yang terdiri dari dua perahu yang diikat berdampingan yang disebut perahu bandung yang digunakan oleh Bupati Bandung, R.A. Wiranatakusumah II, untuk melayari Ci Tarum dalam mencari tempat kedudukan kabupaten yang baru untuk menggantikan ibukota yang lama di Dayeuhkolot.
Berdasarkan filosofi Sunda, kata "Bandung" berasal dari kalimat "Nga-Bandung-an Banda Indung", yang merupakan kalimat sakral dan luhur karena mengandung nilai ajaran Sunda. Nga-"Bandung"-an artinya menyaksikan atau bersaksi. "Banda" adalah segala sesuatu yang berada di alam hidup yaitu di bumi dan atmosfer, baik makhluk hidup maupun benda mati. "Indung" adalah Bumi, disebut juga sebagai "Ibu Pertiwi" tempat "Banda" berada. Dari Bumi-lah semua dilahirkan ke alam hidup sebagai "Banda". Segala sesuatu yang berada di alam hidup adalah "Banda Indung", yaitu Bumi, air, tanah, api, tumbuhan, hewan, manusia dan segala isi perut bumi. Langit yang berada diluar atmosfir adalah tempat yang menyaksikan, "Nu Nga-Bandung-an". Yang disebut sebagai Wasa atau Sanghyang Wisesa, yang berkuasa di langit tanpa batas dan seluruh alam semesta termasuk Bumi. Jadi kata Bandung mempunyai nilai filosofis sebagai alam tempat segala makhluk hidup maupun benda mati yang lahir dan tinggal di Ibu Pertiwi yang keberadaanya disaksikan oleh yang Maha Kuasa.
Kota Bandung secara geografis memang terlihat dikelilingi oleh pegunungan, dan ini menunjukkan bahwa pada masa lalu kota Bandung memang merupakan sebuah telaga atau danau. Legenda Sangkuriang merupakan legenda yang menceritakan bagaimana terbentuknya danau Bandung, dan bagaimana terbentuknya Gunung Tangkuban Perahu, lalu bagaimana pula keringnya danau Bandung sehingga meninggalkan cekungan seperti sekarang ini. Air dari danau Bandung menurut legenda tersebut kering karena mengalir melalui sebuah gua yang bernama Sangkyang Tikoro.
Daerah terakhir sisa-sisa danau Bandung yang menjadi kering adalah Situ Aksan, yang pada tahun 1970-an masih merupakan danau tempat berpariwisata, tetapi saat ini sudah menjadi daerah perumahan untuk pemukiman.
Kota Bandung mulai dijadikan sebagai kawasan pemukiman sejak pemerintahan kolonial Hindia-Belanda, melalui Gubernur Jenderalnya waktu itu Herman Willem Daendels, mengeluarkan surat keputusan tanggal 25 September 1810 tentang pembangunan sarana dan prasarana untuk kawasan ini. Dikemudian hari peristiwa ini diabadikan sebagai hari jadi kota Bandung.
Kota Bandung secara resmi mendapat status gemeente (kota) dari Gubernur Jenderal J.B. van Heutsz pada tanggal 1 April 1906[11] dengan luas wilayah waktu itu sekitar 900 ha, dan bertambah menjadi 8.000 ha di tahun 1949, sampai terakhir bertambah menjadi luas wilayah saat ini.[12]
Pada masa perang kemerdekaan, pada 24 Maret 1946, sebagian kota ini di bakar oleh para pejuang kemerdekaan sebagai bagian dalam strategi perang waktu itu. Peristiwa ini dikenal dengan sebutan Bandung Lautan Api dan diabadikan dalam lagu Halo-Halo Bandung. Selain itu kota ini kemudian ditinggalkan oleh sebagian penduduknya yang mengungsi ke daerah lain.
Pada tanggal 18 April 1955 di Gedung Merdeka yang dahulu bernama "Concordia" (Jl. Asia Afrika, sekarang), berseberangan dengan Hotel Savoy Homann, diadakan untuk pertama kalinya Konferensi Asia-Afrika yang kemudian kembali KTT Asia-Afrika 2005 diadakan di kota ini pada 19 April-24 April 2005.

Rabu, 19 Desember 2012

Sejarah Singkat Situ Patenggang

Situ Patengan atau yang lebih populer di dengar orang dengan nama Situ Patenggang terletak di kaki Gunung Patuha, kabupaten Bandung (Kira-kira 50 km dari ibu kota kabupaten Bandung ke arah selatan). Secara administratif, Situ Patenggang berada di desa Patengan, kecamatan Rancabali, kabupaten Bandung. Situ Patenggang merupakan sebuah objek wisata alam di daerah Bandung Selatan. Berada pada ketinggian 1600 m dari permukaan laut, memiliki panorama yang indah memikat. Hamparan hijau kebun teh bagaikan karpet alam, ditambah lagi dengan udara yang dingin dan bersih serta pancaran matahari yang hangat, memberikan kesan damai dan tenteram bagi para pengunjungnya sebelum mereka sampai ke Situ Patenggang. Dulunya kawasan ini merupakan kawasan cagar alam atau taman nasional. Namun pada tahun 1981 telah resmi berubah menjadi sebuah taman wisata alam.
Rasa lelah yang dirasakan pada saat melakukan perjalanan ke lokasi wisata ini senantiasa akan hilang begitu sampai ke lokasi wisata Situ Patengan. Hamparan air yang luas, dengan sentuhan kabut tipis yang menggantung diatasnya, menambah indahnya suasana Situ (danau). Dengan melihat tenangnya air danau, segarnya udara yang kita hirup, dan sejuknya suasana danau akan membuat kita merasa damai dan bisa melupakan sejenak kepenatan dan stress yang sedang dihadapi. Untuk menikmati objek wisata Situ Patenggang ini, tersedia fasilitas perahu yang bisa disewa untuk mengelilingi sebuah pulau kecil yang berada di tengah danau. Pulau tersebut dinamakan Pulau Sasuka. Pulau ini tampak rindang karena ditumbuhi berbagai pepohonan tinggi. Biaya masuk ke Situ Patenggang per orangnya Rp 4.500,-. Sedang biaya mobil masuk dan parkir sekitar Rp 10.000,-. Relatif murah, karena objek wisata alam ini telah tertata baik. Fasilitas lumayan lengkap diantaranya area parkir yang cukup luas, toilet, mushola, hingga rumah makan. Selain itu, bila kita membawa bekal sendiri, kita juga bisa menyewa tikar yang bisa digunakan sebagai tempat istirahat sambil menikmati keindahan panorama Situ Patenggang sambil bersantap siang.



LEGENDA DAN SEJARAH SITU PATENGGANG
Dilihat dari etimologi nama Patengan berasal dari pateang-teang (saling mencari), menjadi pateangan (menunjukkan tempat pencarian) hingga akhirnya menjadi Patengan. Sedangkan nama Patenggang artinya adalah terpisah oleh jarak atau kondisi. Namun jika melihat nama desa dimana danau itu berada adalah desa Patengan, kawasan Rancabali. Hingga kini dua nama tersebut tetap dipakai.
Legenda atau mitos tentang situ ini muncul disebabkan karena seorang pangeran bernama Ki Santang, keponakan Prabu Siliwangi, menjalin cinta dengan seorang gadis gunung yang sangat jelita bernama Dewi Rengganis. Namun perjalanan cinta tidak semulus dan seindah seperti yang dibayangkan oleh keduanya. Mereka dipisahkan karena suatu keadaan peperangan, sehingga air mata mereka membentuk sebuah situ atau danau. Selanjutnya danau itu dinamai Situ Patenggang. Pada akhirnya mereka dapat berkumpul kembali pada sebuah batu di danau tersebut yang kini diberi nama Batu Cinta. Konon siapapun yang pernah berkunjung dengan pacarnya ke batu tersebut, maka cinta mereka akan abadi.
Berada pada ketinggian sekitar 1600 m dari permukaan laut, Situ Patenggang memiliki panorama yang memikat. Hamparan hijau kebun teh laksana karpet alam, ditambah lagi dengan udara yang dingin dan bersih serta matahari yang hangat, memberi kesan damai dan ketenangan sendiri bagi pengunjungnya. Dari pinggir jalan menuju lokasi yang tenang, nampak sebuah danau berada dibalik perkebunan teh diantara sela-sela pepohonan yang menjulang tinggi.
Berada pada ketinggian sekitar 1600 m dari permukaan laut, Situ Patenggang memiliki panorama yang memikat. Hamparan hijau kebun teh laksana karpet alam, ditambah lagi dengan udara yang dingin dan bersih serta matahari yang hangat, memberi kesan damai dan ketenangan sendiri bagi pengunjungnya. Dari pinggir jalan menuju lokasi yang tenang, nampak sebuah danau berada dibalik perkebunan teh diantara sela-sela pepohonan yang menjulang tinggi.



Danau Patenggang atau lebih dikenal dengan nama Situ Patenggang oleh masyarakat setempat, menempati areal seluas 150 Ha. Dulunya kawasan ini merupakan kawasan cagar alam atau taman nasional, namun pada tahun 1981 telah resmi berubah menjadi sebuah taman wisata.

 Pemandangan Alam yang asri nan indah menjadi suasana hati menjadi lebih fresh
Untuk menikmati objek wisata ini terdapat fasilitas perahu yang bisa disewa untuk mengelilingi sebuah pulau kecil yang berada dibagian tengah danau yang bernama Pulau Sasuka. Pulau ini tampak rindang dengan banyaknya pohon-pohon tinggi yang tumbuh didalamnya. Sementara diseberang danau terdapat lokasi yang cukup menarik yang diberi nama Batu Cinta yang konon dipercayai akan memberi kelanggengan cinta bagi pasangan yang datang berkunjung kelokasi tersebut. Perahu yang tersedia ini cukup banyak jumlahnya, dan dalam kondisi yang bagus atau terawat saat saya berkunjung kesana. Warna perahu yang cerah cukup kontras atau menyolok sekali dengan lingkungan sekitarnya yang didominasi warna hijau. Fasilitas sarana transportasi air yang disewakan di tempat ini berupa penyewaan perahu dayung, perahu boat dan sepeda air dengan harga yang masih bisa dinegosiasikan dengan pemiliknya. Terdapat pula fasilitas gazebo maupun tempat-tempat duduk tanpa atap yang terbuat dari semen untuk keperluan menikmati panorama sekitar dari tepi danau. Urusan makananpun bukanlah suatu hal yang sulit dikarenakan banyaknya warung penjual makanan yang berderet dekat dengan areal parkir.
Untuk menuju kawasan ini tidaklah sulit.

Danau - Patenggang
Gazebo dengan atap yang telah dipenuhi tumbuhan paku-pakuan nampak alami dan akrab dengan lingkungan sekitarnya
Karena sudah ada jalan aspal sampai menuju kawasan tersebut. Bahkan jika tidak membawa kendaraan, bisa juga menggunakan fasilitas angkutan umum dari terminal Ciwidey dengan tariff Rp. 5.000,- perorang termasuk tiket masuk (tiket masuk perkepala Rp. 1.000,-). Hal ini akan berbeda jika pengunjung menggunakan kendaraan pribadi (baik roda 2 maupun roda 4) atau dengan menggunakan bis rombongan. Kondisi jalan yang sudah rata (diaspal), mempermudah pengunjung untuk datang ke kawasan tersebut. Disepanjang jalan menuju Situ Patenggang terpampang hamparan hutan dan kebun tehnya. Perkebunan strawbery juga banyak ditemui selama perjalanan. Umumnya perkebunan strawbery tersebut menyediakan fasilitas bagi pengunjung untuk memetik sendiri buah strawberry dari pohonnya yang ditanam pada kantong-kantong plastik.

Sejarah Kawah Putih Ciwidey

Pada jaman dahulu..
Gunung Patuha konon berasal dari nama Pak Tua atau ”Patua”. Masyarakat setempat sering menyebutnya dengan Gunung Sepuh. Dahulu masyarakat setempat menganggap kawasan Gunung Patuha dan Kawah Putih ini sebagai daerah yang angker, tidak seorang pun yang berani menjamah atau menuju ke sana. Konon karena angkernya, burung pun yang terbang melintas di atas kawah akan mati.
Misteri keindahan danau Kawah Putih baru terungkap pada tahun 1837 oleh seorang peneliti botanis Belanda kelahiran Jerman, Dr. Franz Wilhelm Junghuhn (1809-1864) yang melakukan penelitian di kawasan ini. Sebagai seorang ilmuwan, Junghuhn tidak mempercayai begitu saja cerita masyarakat setempat. Saat ia melakukan perjalanan penelitiannya menembus hutan belantara Gunung Patuha, akhirnya ia menemukan sebuah danau kawah yang indah.
Sebagaimana halnya sebuah kawah gunung, dari dalam danau keluar semburan aliran lava belerang beserta gas dan baunya yang menusuk hidung. Dari hal tersebut terungkap bahwa kandungan belerang yang sangat tinggi itulah yang menyebabkan burung enggan untuk terbang melintas di atas permukaan danau Kawah Putih.
Karena kandungan belerang di danau kawah tersebut sangat tinggi, pada zaman pemerintahan Belanda sempat dibangun pabrik belerang dengan nama Zwavel Ontgining ‘Kawah Putih’. Kemudian pada zaman Jepang, usaha tersebut dilanjutkan dengan nama Kawah Putih Kenzanka Gokoya Ciwidey yang langsung berada di bawah penguasaan militer Jepang.
Di sekitar kawasan Kawah Putih terdapat beberapa makam leluhur, antara lain makam Eyang Jaga Satru, Eyang Rongga Sadena, Eyang Camat, Eyang Ngabai, Eyang Barabak, Eyankomg Bas, dan Eyang Jambrong.
Salah satu puncak Gunung Patuha yakni Puncak Kapuk, konon merupakan tempat pertemuan para leluhur yang dipimpin oleh Eyang Jaga Satru. Konon, di tempat ini terkadang secara gaib terlihat sekumpulan domba berbulu putih yang oleh masyarakat disebut domba lukutan.
Jadi dibalik keindahannya kawah putih juga penuh dengan misteri..

Selasa, 18 Desember 2012

Cerita rakyat Gunung Tangkupan Perahu

Tinggi Gunung  : 2.084 Meter
Lokasi             : Profinsi Jawa Barat 20 KM ke arah utara Bandung
Suhu               : 17 Derajat saat Siang, 02 Derajat Saat Malam
 
Beribu-ribu tahun yang lalu, tanah Parahyangan dipimpin oleh seorang raja dan seorang ratu yang hanya mempunyai seorang putri. Putri itu bernama Dayang Sumbi. Dia sangat cantik dan cerdas, sayangnya dia sangat manja. Pada suatu hari saat sedang menenun di beranda istana, Dayang Sumbi merasa lemas dan pusing. Dia menjatuhkan pintalan benangnya ke lantai berkali-kali. Saat pintalannya jatuh untuk kesekian kalinya Dayang Sumbi menjadi marah lalu bersumpah, dia akan menikahi siapapun yang mau mengambilkan pintalannya itu. Tepat setelah kata-kata sumpah itu diucapkan, datang seekor anjing sakti yang bernama Tumang dan menyerahkan pintalan itu ke tangan Dayang Sumbi. Maka mau tak mau, sesuai dengan sumpahnya, Dayang Sumbi harus menikahi Anjing tersebut.

Dayang Sumbi dan Tumang hidup berbahagia hingga mereka dikaruniai seorang anak yang berupa anak manusia tapi memiliki kekuatan sakti seperti ayahnya. Anak ini diberi nama Sangkuriang. Dalam masa pertumbuhannya, Sangkuring se lalu ditemani bermain oleh seekor anjing yang bernama Tumang yang dia ketahui hanya sebagai anjing yang setia, bukan sebagai ayahnya. Sangkuriang tumbuh menjadi seorang pemuda yang tampan dan gagah perkasa.

Pada suatu hari Dayang Sumbi menyuruh anaknya pergi bersama anjingnya untuk berburu rusa untuk keperluan suatu pesta. Setelah beberapa lama mencari tanpa hasil, Sangkuriang merasa putus asa, tapi dia tidak ingin mengecewakan ibunya. Maka dengan sangat terpaksa dia mengambil sebatang panah dan mengarahkannya pada Tumang. Setibanya di rumah dia menyerahkan daging Tumang pada ibunya. dayanng Sumbi yang mengira daging itu adalah daging rusa, merasa gembira atas keberhasilan anaknya.
Segera setelah pesta usai Dayang Sumbi teringat pada Tumang dan bertanya pada pada anaknya dimana Tumang berada. Pada mulanya Sangkuriang merasa takut, tapa akhirnya dia mengatakan apa yang telah terjadi pada ibunya. Dayang Sumbi menjadi sangat murka, dalam kemarahannya dia memukul Sangkuriang hingga pingsan tepat di keningnya. Atas perbuatannya itu Dayang Sumbi diusir keluar dari kerajaan oleh ayahnya. Untungnya Sangkuriang sadar kembali tapi pukulan ibunya meninggalkan bekas luka yang sangat lebar di keningnya.Setelah dewasa, Sangkuriang pun pergi mengembara untuk mengetahui keadaan dunia luar.

Beberapa tahun kemudian, Sangkuriang bertemu dengan seorang wanita yang sangat cantik. Segera saja dia jatuh cinta pada wanita tersebut. Wanita itu adalah ibunya sendiri, tapi mereka tidak saling mengenali satu sama lainnya. Sangkuriang melamarnya, Dayang Sumbi pun menerima dengan senang hati. Sehari sebelum hari pernikahan, saat sedang mengelus rambut tunangannya, Dayang Sumbi melihat bekas luka yang lebar di dahi Sangkuriang, akhirnya dia menyadari bahwa dia hampir menikahi putranya sendiri. Mengetahui hal tersebut Dayang Sumbi berusaha menggagalkan pernikahannya. Setelah berpikir keras dia akhirnya memutuskan untuk mengajukan syarat perkawinan yang tak mungkin dikabulkan oleh Sangkuriang. Syaratnya adalah: Sangkuriang harus membuat sebuah bendungan yang bisa menutupi seluruh bukit lalu membuat sebuah perahu untuk menyusuri bendungan tersebut. Semua itu harus sudah selesai sebelum fajar menyingsing.

Sangkuriang mulai bekerja. Cintanya yang begitu besar pada Sangkuriang memberinya suatu kekuatan aneh. Tak lupa dia juga menggunakan kekuatan yang dia dapat dari ayahnya untuk memanggil jin-jin dan membantunya. Dengan lumpur dan tanah mereka membendung air dari sungai dan mata air. Beberapa saat sebelum fajar, Sangkuriang menebang sebatang pohon besar untuk membuat sebuah perahu. Ketika Dayang Sumbi melihat bahwa Sangkuriang hampir menyelesaikan pekerjaannya, dia berdoa pada dewa-dewa untuk merintangi pekerjaan anaknya dan mempercepat datangnya pagi.

Ayam jantan berkokok, matahari terbit lebih cepat dari biasanya dan Sangkuriang menyadari bahwa dia telah ditipu. Dengan sangat marah dia mengutuk Dayang Sumbi dan menendang perahu buatannya yang hampir jadi ke tengah hutan. Perahu itu berada disana dalam keadaan terbalik, dan membentuk Gunung Tangkuban Perahu(perahu yang menelungkub). Tidak jauh dari tempat itu terdapat tunggul pohon sisa dari tebangan Sangkuriang, sekarang kita mengenalnya sebagai Bukit Tunggul. Bendungan yang dibuat Sangkuriang menyebabkan seluruh bukit dipenuhi air dan membentuk sebuah danau dimana Sangkuriang dan Dayang Sumbi menenggelamkan diri dan tidak terdengar lagi kabarnya hingga kini.

Minggu, 09 Desember 2012

Tips merencanakan liburan asik


Perencanaan liburan yang buruk bisa menyebabkan kurangnya informasi yang mungkin mengakibatkan biaya yang membengkak, barang bawaan yang terlalu banyak & merepotkan, bahkan traveler diare bisa mengganggu liburan anda dan mungkin merubahnya menjadi bencana. Berikut kami berikan tips & trick merencanakan liburan yang mungkin bisa anda gunakan.


Informasi.
Galilah informasi sebanyak-banyaknya mengenai daerah yang akan dituju, bisa dengan bertanya pada teman, melihat dari majalah atau mencarinya di internet. Saat ini pencarian informasi melalui internet sudah lebih baik dengan banyaknya situs-situs yang memberikan informasi lengkap tentang objek wisata. Jika memungkinkan carilah travel log atau catatan perjalalan / pengalaman orang lain yang pernah mengunjungi tempat yang ingin anda tuju, karena akan lebih membantu & informatif.

Mulailah untuk belajar membuat travel log / catatan kecil perjalanan anda mengenai biaya, waktu tempuh, ongkos, penginapan dan lain-lain. Catatan tersebut bisa anda simpan atau anda publish di internet / blog anda untuk membantu wisatawan lain yang akan mengikuti jejak langkah anda.

Salah satu sutus wisata yang cukup lengkap dan banyak berisi travel log / story dapat anda lihat di www.travelblog.org


Peta Wisata
Banyak orang yang belum menyadari betapa pentingnya sebuah peta. Pada dasarnya peta andalah gambaran permukaan bumi yang ditulis pada bidang datar (karena bumi berbentuk bulat / elipsoid). Selain menunjukan lokasi, peta yang baik harus memiliki skala, sehingga anda bisa menentukan jarak suatu tempat ke tempat lain, yang pada akhirnya anda dapat menentukan perkiraan waktu tempuhnya. Peta yang lebih informatif dilengkapi dengan garis kontur yang merupakan gambaran ketinggian, sehingga anda bisa mengetahui suatu tempat berada di dataran tinggi atau rendah, atau perjalanan yang akan menanjak / menurun (posisinya relatif terhadap posisi anda sekarang).

Karena banyaknya informasi yang terdapat di permukaan bumi, maka peta sering dibuat berdasarkan tema, untuk menghindari kelebihan informasi yang pada ujungnya akan membingungkan penggunanya. Peta wisata biasanya dibuat khusus untuk keperluan wisatawan, dimana informasi yang menunjang seharusnya termuat di dalamnya, seperti lokasi hotel, restaurant, tourist information center, objek wisata, rute kendaraan umum, terminal, dll.

Siapkanlah peta daerah yang akan anda tuju. Saat ini peta wisata bisa dibeli di toko-toko buku dengan harga yang terjangkau, dan mulailah belajar untuk menggunakannya.


Transportasi.
Ada beberapa alternatif transportasi yang dapat digunakan menuju dan selama liburan anda dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya. Apabila anda memutuskan menggunakan kendaraan pribadi sebaiknya hanya jika tujuan wisata anda tidak terlalu jauh, pastikan kondisi kendaraan anda dalam keadaan prima, cek semua kelengkapan standar seperti tool box & ban serep, surat-surat Dll.

Apabila anda memutuskan untuk menggunakan kendaraan umum baik darat, laut maupun udara, pesanlah tiket jauh hari sebelum hari keberangkatan. Selain memastikan ketersediaan tiket / tempat, memesan jauh hari sebelumnya juga bisa menghemat biaya (terutama tiket pesawat terbang) karena biasanya harganya masih lebih murah.

Bandingkan harga tiket pesawat terbang dari berbagai maskapai & agen penerbangan online tanpa perlu membuka websitenya satu pesatu.

Akomodasi.
Mungkin sebagian dari anda ada yang mengenal istilah harga corporateï Harga tersebut merupakan harga diskon yang diberikan oleh hotel kepada rekanan bisnisnya, bisa berupa perusahaan-perusahaan besar yang prospektif maupun perusahaan travel. Untuk hotel berbintang 3-5, diskon harga yang diberikan bisa mencapai 45% dari publish rate (harga untuk pengunjung umum) saat weekday dan sampai dengan 35% saat weekend. Oleh sebab itulah perusahaan travel bisa memberi harga diskon yang besar kepada pelanggannya. Sedangkan untuk hotel kecil sampai dengan hotel melati, diskon yang didapat berkisar 10% saja.

Dari penjelasan di atas, sebaiknya anda memesan hotel melalui travel (pilihlah perusahaan travel yang baik dan bisa dipercaya) untuk mendapatkan harga diskon (pastikan harga yang anda bayar bukan harga publish rate, anda bisa mengetahui harga publish rate dengan menelepon langsung hotel atau mengeceknya di internet), dan usahakan pesan jauh hari sebelum waktu liburan anda tiba, untuk memastikan ketersediaan kamar di hotel yang anda impikan.

Barang Bawaan & Packing.
Banyak sekali wisatawan yang kaget ketika menyadari betapa banyak barang yang harus dibawa. Memang diperlukan pengalaman untuk menjadi efisien dalam menentukan barang apa saja yang dibawa dan seni mengepak barang ke dalam tas. Untuk anda yang berlibur dengan menggunakan kendaraan umum, hal ini akan menjadi penting karena barang bawaan bisa mengganggu perjalanan liburan anda. Berikut tips dari kami :

1. Bawalah barang secukupnya, pastikan bahwa tidak ada barang terutama pakaian yang tidak akan terpakai masuk kedalam tas anda. Ingat bahwa semakin banyak barang bawaan anda maka akan semakin merepotkan. Jangan membawa barang cadangan misal baju cadangan, celana cadangan, handuk cadangan dll, cukup yang akan dipakai saja. Pertimbangkan pula bahwa hampir semua hotel memiliki fasilitas laundry, misalkan untuk pakaian tidur cukup membawa satu saja, apabila kotor cukup masukan ke laundry di pagi hari, di malam harinya anda sudah bisa memakainya kembali. Bayangkan apabila anda akan menginap selama 1 minggu, maka anda telah menghemat tempat di tas anda sebanyak 6 buah baju tidur.

2. Handuk, Sabun, Sampo Dll. Biasanya sudah tersedia di hotel, tidak perlu membawa handuk besar, mungkin cukup handuk kecil.

3. Pilihlah tas yang kuat & berkualitas baik, simple dan mudah digunakan. Tas BackPack lebih mudah dibawa karena menempel di punggung anda, distribusi bebannya baik sehingga anda tidak akan cepat lelah. Tas backpack juga bisa dibawa ke mana saja, tidak seperti tas dengan roda. Pastikan semua barang bawaan masuk ke dalam tas, hindari ada barang lain di dalam plastik misalnya yang akan anda tenteng, karena akan merepotkan dan bahkan mungkin akan tertinggal. Bawalah satu tas kecil tambahan (misal tas pinggang) untuk menyimpan barang yang sering dipakai seperti tiket, uang receh dll.

4. Bawalah payung, disamping untuk melindungi dari hujan juga bisa digunakan untuk melindungi tubuh dari panas (multifungsi).

5. Jangan membawa barang berharga. Apabila terpaksa membawanya, titipkanlah di deposit box hotel ketika anda bepergian, lebih baik jangan membawa barang berharga ke tempat wisata. Jangan meninggalkan barang berharga di kamar hotel.

6. Perhatikan juga lokasi geografis tempat yang akan anda tuju, apakah pegunungan yang berhawa dingin atau daerah yang bergawa panas, bawalah pakaian yang cocok untuk tempat tersebut. Misalnya anda tidak perlu membawa jaket apabila akan berlibur ke tempat yang berhawa panas.

7. Ingatlah bahwa pakaian kotor bahkan mungkin basah akan menyita lebih banyak tempat dibanding ketika anda membawanya pertama kali dalam keadaan kering & terlipat rapi.

8. Jangan lupa sisakan ruang di tas anda untuk oleh-oleh.


Travelers Diare.
Travelers diare atau penyakit diare saat bepergian ialah penyakit yang sudah lumrah dialami wisatawan, ini disebabkan oleh kebiasaan buruk wisatawan itu sendiri yaitu senang memakan berbagai macam jajanan khas daerah yang dikunjungi tanpa memperhatikan kebersihannya. Untuk itu persiapkanlah obat diare anda juga pil norit sebelum anda bepergian.

Berfikir Positif.
Nikmatilah setiap kelebihan dan kekurangan perjalanan anda. Bersikaplah ramah misal kepada pedagang asongan, atau kepada pemandu tak diundang yang tiba-tipa saja mengantarkan anda lalu meminta uang setelahnya. Mereka hanyalah orang yang mencari penghidupan. Buatlah perjalanan anda menyenangkan dengan berfikir positif.

Tetap berhati-hati dan waspada terhadap kejahatan, terutama di tempat-tempat umum seperti terminal & pelabuhan laut / ferry. 

demikian info yang dapat saya share, anda membutuhkan quote budgeting untuk berpergian jangan sungkan untuk menghubungi kami

Arif - 0838.9822.1743 
Tour Consultant